TEMPO.CO , Depok: Siapa yang tidak tahu gurihnya buah duren. Buah ini biasa dimakan langsung dari belahan buahnya yang sudah matang. Tapi ada yang berbeda di kedai Sop Durian Margando di Jalan Margonda Raya Nomor 1 kota Depok. Bagi penggila durian, Anda patut mencoba sop durian ini.
Sop Duren Margando terbuat dari campuran es, gula, susu, keju, dan daging durian. Setelah dicampur, sop durian ini disajikan dengan berbagai menu yang berbeda, seperti beras ketan, kelapa, brownies, kacang ijo, roti, dan stroberi, tergantung selera pelanggan.
Meskipun banyak variasi rasa, Anda tak perlu khawatir kehilangan cita rasa orisinal buah duriannya. Rasa durian yang manis dan harum tetap mendominasi semangkuk sop segar ini.
Sop Duren Margando pun memiliki menu andalan: sop duren ketan. Selain karena sop duren ketan yang paling dikenal pelanggan, menu itu juga adalah menu pertama yang disajikan kedai ini. "Memang menu favoritnya adalah sop durian ketan," kata Gendra Krama Putra Santosa, 28 tahun, pemilik kedai kreatif tersebut, Jumat, 6 April 2012.
Sop ini mengambil durian dari Palembang. Gendra mulai merintisnya pada 12 November 2010 dengan modal dari keluarga. Gendra menemukan kecocokan makanan ini dari pengalaman pribadinya sebagai penggila durian. Awalnya iseng, ia mencampur durian dengan susu dan es. Ternyata rasanya enak dan segar. "Akhirnya saya coba pakai ketan," kata lulusan peternakan IPB angkatan 2005 ini.
Dari pengalaman itulah ia memulai usahanya. Hasilnya, saat ini sajian kedai Sop Durian Margando yang menggugah selera ini sudah berkembang pesat dengan menawarkan berbagai jenis rasa. Seperti durian zotan (campuran kacang hijau dan ketan), durian berita (campuran stroberi dan ketan), durian zorro (campuran kacang hijau dan roti). "Jenis-jenis ini berkembang dari pesanan pelanggan," kata Gendra.
Selain itu, ada juga durian karoke (campuran kelapa, roti, ketan), durian zoker (campuran kacang hijau, ketan dan roti), durian beripa (stroberi dan kelapa), durian beriti (stroberi dan roti), durian keke (kelapa dan ketan), dan durian ketty (kelapa dan roti) . Nama-nama tersebut dibuat untuk menarik perhatian pengunjung.
Harga sop duren ini pun masih terjangkau. Dengan harga Rp 8.000 hingga Rp 12.000 pengunjung dapat menikmati semangkuk sop durian Margando. Dipastikan para pelanggan ketagihan setelah menikmati sensasi baru dari rasa durian ini. Terbukti, lebih dari setengah pengunjung pertama sop durian ini datang kembali untuk menikmatinya. "Mereka berkali-kali datang dan sampai sekarang," kata Gendra.
Sop duren ini sudah memiliki ratusan pelanggan tetap, baik dari Depok, maupun di luar Depok seperti Jakarta. Gendra sendiri tidak pernah mempromosikannya secara resmi. Tapi pelanggannya dari mulut ke mulut menyebarkannya. "Mereka juga masukan ke Facebook. Itu cepat banget reaksinya," katanya.
Seorang pelanggan, Rendi Muhammad, 17 tahun, yang sedang makan sop duren original (tidak dicampur), mengatakan dia ketagihan sejak pertama mencobanya. Ia mengaku merasakan kealamian durian di kedai tersebut dengan sensasi dingin dan segar. "Durennya benar-benar terasa," katanya.
Dalam sepekan, kedai sop duren bisa membelah lebih dari 300 buah durian. Namun, kadang-kadang terkendala musim duren sehingga pasokan duren dari Palembang berkurang. "Kalau pasokan kurang paling 100 buah per minggu," katanya.
Pada 10 November 2011, Gendra membuka satu cabang kedai Sop Duren di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bagi penggila durian, sop durian ini pantas dijadikan idaman baru.
ILHAM TIRTA