Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisatawan Penuhi Gunung Piramida Sadahurip  

image-gnews
Gunung Sadahurip. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Gunung Sadahurip. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Garut - Kabar keberadaan piramida di balik Gunung Sadahurip yang berada di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, membuat kunjungan wisatawan ke daerah itu meningkat tajam.

Bila memasuki musim libur atau pada akhir pekan, kawasan ini disesaki pengunjung. Ratusan mobil dan sepeda motor pun terlihat memenuhi halaman rumah penduduk hingga meluber ke jalan desa yang hanya memiliki lebar sekitar 3 meter.

Tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa, ada pula pungunjung yang datang dari keraton, seperti Keraton Yogyakarta, Surakarta, dan Solo. Mereka mengaku mendapatkan bisikan secara gaib untuk mengunjungi Gunung Sadahurip. “Jumlah yang datang setiap harinya bisa mencapai di atas 300 orang. Apalagi saat musim libur sekolah. Banyaknya minta ampun,” ujar Kepala Desa Sukahurip, Ayi Yana, kepada Tempo, Jumat, 17 Februari 2012.

Meski telah banyak wisatawan yang datang, pihak desa tidak memberlakukan tarif maupun retribusi seperti umumnya tempat wisata. Alasannya karena belum ada aturan yang mengikat. Pihak desa pun merasa malu bila harus memungut tarif kepada para pengunjung. “Enggak enak lah, masa harus ditarif. Jalannya juga belum bagus, terus lagi harus dimusyawarahkan dulu untuk membuat peraturan desa (Perdes),” ujar Ayi.

Banyaknya pengunjung ini juga dikeluhkan warga. Salah satunya adalah Cicih, 45 tahun. Menurut dia, banyak tanaman palawija warga yang mati karena terinjak pengunjung. “Ada tanaman warga yang terancam gagal panen karena banyak yang rusak terinjak pengunjung,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunung yang memiliki luas 96 hektare ini merupakan tanah milik mayarakat dan tanah carik desa. Masyarakat menanami gunung ini dengan tumbuhan palawija dan sayuran, seperti kol, cabe, bawang, dan padi gogo.

Gunung ini berada di sebelah timur Kota Garut. Untuk mencapainya, pengunjung dapat mengambil arah ke kanan setelah alun-alun Kecamatan Wanaraja. Jaraknya sekitar 15 kilometer menuju ke lokasi. Jalan yang akan ditempuh berupa aspal yang sedikit berlubang dan jalan setengah aspal yang cukup sempit.

SIGIT ZULMUNIR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

2 Maret 2016

Seorang wanita menunggu didepan toilet umum di depan Piramida Giza di Kairo, Mesirm 8 November 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

Pemerintah Mesir mencari ruang tersembunyi di Piramida Giza, untuk mendongkrak pariwisata.


Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

13 November 2015

Piramida Agung dan Sphinx terlihat berkilau dengan sorotan lampu bewarna biru dalam perayaan ulang tahun PBB ke-70 di Giza, Mesir, 24 Oktober 2015. REUTERS
Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

Teknologi gambar termal berhasil menemukan kemugkinan ruangan tersembunyi di Piramida Khufu. Ruang ini diduga tempat makam firaun terletak.


Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

9 Agustus 2015

Pendaki sedang mencuci piring di pinggir Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Aris Andrianto/Tempo
Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

Para ahli meneliti material dari letusan gunung di Lombok yang terjadi tahun 1257 yang kekuatannya 8 kali letusan Gunung Krakatau.


Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

18 September 2014

Koin yang ditemukan di Gunung Padang. Tim Arkeologi, DR. Ali Akbar  mengklaim koin ini berasal dari masa 5.200 SM. Foto: ERik Rizki, sekretaris Timnas Riset Gunung Padang
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

Kebudayaan logam masuk ke Indonesia pada 500 sebelum Masehi.


Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

4 Maret 2014

TEMPO/Ivansyah
Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

Belum ada kegiatan fisik karena izin usaha pertambangan belum turun.


Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

4 Maret 2014

TEMPO/Ivansyah
Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

Isu penjualan Gunung Ciremai beredar melalui broadcast BBM dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter.


Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

7 Februari 2014

Batu menhir yang menancap di kawasan punden berundak Gunung Padang, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (29/1). TEMPO/Prima Mulia
Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

KA Siliwangi melayani rute Sukabumi-Cianjur dan melewati lima stasiun.


Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

27 Oktober 2013

Situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, bisa dijadikan lokasi pilihan berwisata alternatif yang bernuansa petualangan dan sejarah. TEMPO/Yosep Arkian
Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

'Di Gunung Padang ada potensi emas, tapi sepertinya sangat dalam dan jumlahnya sedikit, dalam ukuran mikron.'


Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

3 Oktober 2013

Sejumlah anak desa setempat membersihkan situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Petugas dan warga sekitar senantiasa menjaga kebersihan situs prasejarah ini. TEMPO/Yosep Arkian
Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengundang tim untuk memaparkan hasil riset di Gedung Sate.


Lapisan di 'Kolong' Gunung Padang Dipertanyakan  

2 Oktober 2013

Para pengunjung menaiki tangga situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Peninggalan zaman prasejarah ini terdiri dari susunan batuan andesit. TEMPO/Yosep Arkian
Lapisan di 'Kolong' Gunung Padang Dipertanyakan  

Gunung Padang diyakini sebagai sisa gunung api purba belaka.