TEMPO.CO , Louisville - Kisah perjalanan petinju legendaris Muhammad Ali dengan nilai-nilai moral yang dijunjungnya bisa dinikmati di Muhammad Ali Center. Peraih juara dunia kelas berat tiga kali ini sengaja membangun gedung enam lantai di jantung kota kelahirannya Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, agar bisa bercerita soal lika-liku kariernya bertinju selama 27 tahun.
Di Ali Center seluas hampir 9.000 meter persegi inilah ditata foto-foto Ali kecil hingga foto pertandingan terakhirnya. Pelbagai lukisan serta puisi yang dibuat Muhammad Ali sendiri dengan tulisan tangannya juga dibingkai indah. Di sana juga dipampang pelbagai piala, piagam, dan sejumlah penghargaan dari seluruh penjuru dunia sebagai bentuk apresiasi tinju dan aktivitas sosialnya setelah ia pensiun.
Selain itu, Ali Center juga menampilkan lima nilai kehidupan utama dari seorang Muhammad Ali yang dituangkan ke dalam ruang pameran, yaitu Respect (Rasa Hormat), Conviction (Pengakuan), Dedication (Pengabdian), Charity (Amal), dan Spiritual.
Sebuah proyektor besar dipasang untuk memutar film The Greatest di sana. Ada juga layar-layar lain yang disediakan untuk melihat rekaman pertunjukan pertarungan hebat yang pernah dilakukan petinju berjulukan Si Mulut Besar itu. Rekaman wawancara Ali sebelum dan sesudah pertarungan juga tersedia.
Di paviliun bangunan, terdapat museum seluas 3.700 meter persegi. Pada bangunan yang menelan biaya US$ 80 juta ini dipasang ring tinju tiruan. Ada pula semua memorabilia tinju Ali dan berbagai pertandingan tinju bersejarah yang pernah dilakoninya. Hampir semua sarung tangannya dipajang.
Gedung Ali Center ini dibangun pada 19 November 2005 lalu. “Gedung ini impian Muhammad Ali dan istrinya,” kata Jeanie Khanke, Wakil Direktur Komunikasi dan Pemasaran Ali Center, saat ditemui koresponden Tempo, pertengahan Januari lalu.
Jeanie menjelaskan misi utama Ali Center adalah ingin membagi inspirasi tentang Muhammad Ali dan idealismenya kepada semua orang. “Ali ingin menyampaikan pesan-pesan penting dari kehidupannya hingga mampu mengubah dunia,” dia menuturkan. Bagi pengunjung dikenai harga tiket masuk untuk dewasa US$ 9, di atas 65 tahun US$ 8, anggota militer US$ 5, pelajar US$ 5, anak-anak usia 6-12 tahun US$ 4, serta rombongan di atas 20 orang US$ 7.
Di gedung Ali Center inilah Muhammad Ali menggelar perayaan ulang tahun ke-70 pada pertengahan Januari lalu. Pada pesta yang dihadiri 700 pengunjung, pelatihnya Angelo Dundee tampak hadir untuk memberi ucapan selamat sebelum meninggal dunia di kediamannya, di Tampa, Florida, Amerika Serikat, Kamis 2 Februari lalu.
RINA WIDIASTUTI| VICTORIA SIDJABAT (LOUISVILLE)