Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencintai Lagi Kue Tradisional  

image-gnews
TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO/Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Koki Achen melarutkan aneka bahan mentah seperti tepung, terigu, tape singkong lembek, gula pasir, garam dan vanila. Dia pun mencampur hingga rata dan menambahkan air sedikit demi sedikit. Tangan perempuan ini pun dengan cekatan mencampur adonan ini dengan air soda. Setelah tercampur rata dia pun menyaringnya.


Sambil mengadoni, dia pun meminta asistennya menyiapkan pengukus dan pencetak kue di kukusan itu. Dia pun menuangkan adonan itu ke dalam cetakan yang sudah panas. Dia pun mengukusnya sambil menyiapkan adonan kue basahan lainnya.

 Setelah 30 menit mengukus, tersajilah kue mangkok berwarna hijau. Dia memang hanya memperagakan sebagian kue itu, dua wadah lainnya sudah disiapkan sebelumnya. Asistennya pun menyiapkan dan merangkai kue mangkok ini menjadi karangan bunga yang cantik. Belasan kue mangkok pun disodorkan ke pengunjung ASEAN Plus Culinary Festival di Aula La Piazza Kelapa Gading, Sabtu 17 September 2011. 

“Lembut dan wangi ya, enak kuenya ngga seperti yang di pasar,” ujar Maria, salah satu pengunjung yang ikut mencicipi kue ini.

Selain kue mangkok, Achen juga menyajikan kue Lapis Kombinasi dan Cake Singkong Caramel. Kue Mangkoknya lembut, empuk, dan wangi. Demikian juga dengan Cake Singkong Caramelnya. Paduan tekstur dan rasanya pas, tak terlalu manis.

Untuk menemukan aneka basahan ini, masyarakat kota besar bisa menjumpai di toko-toko kue. Kalau pun mau yang cukup komplit di Jakarta ini bisa berburu di Pasar pagi atau pasar subuh di Blok M atau di Pasar Senen. Lihat saja, aneka kue seperti onde-onde, carabikan, kue cucur, kue Ku, kue Mangkok, kue Talam, surabi, bandros dan masih banyak lagi aneka kue basah lainnya.

Keberadaan kue-kue basahan tradisional ini memang masih ada di sekitar kita. Sayangnya pamor kue-kue ini kalah dengan kue-kue kering atau bakery. Selain Lapis Legit , belum banyak kue-kue ini yang dikenal oleh masyarakat internasional. Beruntung minat masyarakat ini masih cukup tinggi. Apalagi trennya saat ini orang banyak beralih ke kue-kue tradisional.

“Banyak yang nyari atau pesen, terutama kalau lagi ada acara pesta atau acara kantor,” ujar Achen kepada Tempo.

Selain memesan, dia juga sering diminta mengajari untuk membuat aneka kue basahan tradisional ini. Hanya saja pembuatan kue-kue basahan ini memang agak merepotkan. Untuk mengajari biasanya para koki harus menyiapkan bahannya dengan mendadak. “Nggak bisa dibuat dulu sehari sebelumnya, harus mendadak sebelum demo. Ini yang bikin malas,” ujarnya.

Selain itu, aneka kue basahan tradisional ini juga tidak bisa tahan lama.
Menantu Ny Liem, pembuat aneka kue dan roti terkenal di Bandung ini juga sering ditanya konsumen atau muridnya cara mengawetkan atau membuatnya tahan lama. Dia pun sempat berbagi tips untuk membuat kue basah agar lebih lama. Caranya dengan menyimpannya di lemari es dan menghangatkannya lagi di pengukus.

Seperti kue mangkok, kata Achen, bisa didinginkan untuk bisa tahan 10 hari. Sedangkan kue Talam atau lapis harus dimasukkan ke chiller agar bisa awet. Sedangkan Cake Singkong Caramel bisa tahan suhu ruang hingga 3 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengangkat pamor kue-kue basahan tradisional memang harus lebih jeli. Tampilan bentuk, warna sering diabaikan. Padahal ini yang lebih menarik perhatian, dan menggugah selera. Urusan pembungkusan atau tampilan makanan ini, para pembuat kue basahan masih harus banyak belajar lagi.

“Pengepakan atau pembungkusan juga penting, harus diperhatikan supaya orang senang melihatnya,” ujar perempuan asal Tasikmalaya ini.

Tak heran makanya kue Mangkok yang disusun dalam bentuk rangkaian bunga harganya bisa mencapai hingga Rp 500 ribu. Itu karena untuk membuat rangkaian dibutuhkan pot dan bahan lain untuk membuatnya. Dia pun menghias kue lain menjadi lebih indah dipandang mata.

Koki kue Yongki Gunawan juga mendukung ucapan Achen. Masalah rasa, tampilan dan modifikasi menjadi faktor penting. Ketika tampilan tak menarik, orang enggan melirik. Mengenal dan mencicipinya pun bakal segan.

Mengenalkan lagi kue-kue tradisional harus lebih banyak dilakukan. Apalagi kue-kue basahan tradisional sangat banyak di Indonesia. Masing-masing provinsi di Indonesia mempunyai kekhasan masing-masing. Jika dikenalkan lagi, dia optimistik bisa makin orang tertarik dan menyukainya.

“Nggak hanya orang kota yang suka tapi juga orang asing makin tahu dan menyukainya,” ujar Yongki.

Presiden Asosiasi Ahli Kuliner Indonesia Henry Alexie Bloem juga berupaya mendorong para koki Indonesia untuk belajar kue tradisional dan masakan negara-negara tetangga. Agar bisa membuat perbandingan dan menambah ketrampilan. Tetapi lebih dari itu, mereka juga harus mempelajari dan mengenalkan kue dan masakan nusantara.

Tak hanya untuk para koki di Indonesia tapi juga koki Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mereka ditunjuk sebagai duta koki di beberapa negara seperti Qatar, Dubai, Singapura, Belanda, Australia, Afrika Selatan dan sebagainya.

“Saya minta teman-teman memasukkan menu masakan dan panganan Indonesia setiap ganti menu di hotel mereka,” ujar koki berambut panjang dan bertato ini.
DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

12 jam lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

12 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

19 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

19 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

19 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.