Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beginilah Imlek Ala Batavia Tempo Dulu

image-gnews
Seorang pedagang saat merapihkan lampu lampion sebagai pernak penik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (10/1). TEMPO/Aditia Noviansyah
Seorang pedagang saat merapihkan lampu lampion sebagai pernak penik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (10/1). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Lain dulu lain sekarang. Begitu kata orang. Kota Jakarta yang dulunya bernama Batavia ini rupanya menyimpan sejarah menarik mengenai Imlek pada periode 1950-an. Orang Betawi ternyata ikut serta dalam perayaan Imlek, tak seperti sekarang. Begini cerita budayawan Betawi, Ridwan Saidi, kepada Tempo.

Pada kalender Cina terdapat perayaan penting seperti Imlek di hari pertama, Cap Gomeh di hari ke-15, Ceng Beng pada hari ke-60, lalu Peh Cun pada hari ke-100, dan Cit Gwee di bulan ke 7. "Perayaan tersebut dirayakan besar-besaran tidak hanya oleh orang Cina, tapi juga oleh orang Betawi," tutur Ridwan.

Perayaan Imlek dimulai pada malam sebelumnya, hampir sama dengan malam takbiran orang Islam. Pada malam itu orang Cina pergi soja (membakar hio) sembahyang, dan membeli keperluan Imlek. Biasanya orang Cina yang keluar rumah membeli kembang sedap malam di Pasar Baru Tangerang. Tapi beberapa juga ada yang sembahyang di rumah masing-masing.

Kegiatan di Pasar Baru Tangerang pada malam Imlek sangat ramai dikunjungi orang Cina dan Betawi. Tempat tersebut merupakan pusat kegiatan pasar malam Imlek. Kebanyakan datang untuk membeli kue keranjang (tiong ciu pia), kembang sedap malam, dan Patung Dewi Kwan Im. Selain di Pasar Baru Tangerang juga terdapat tempat lain seperti di Glodok, Mester, Senen.

Pada malam Imlek juga ada tradisi tidak boleh membersihkan rumah mereka karena kalau dibersihkan dulu sebelum Imlek tidak akan dapat rezeki. "Kalau nyapu duluan, rezekinya ikut kesapu," kata Ridwan.

Biasanya orang Betawi menghibur orang Cina dengan cara ngamen menyanyikan lagu keroncong, gambang kromong. Setelah menghibur, mereka mendapatkan uang angpao dan kue dodol dari orang Cina. Wilayah arak-arakan terdapat di seluruh wilayah kampung Betawi seperti Mangga Besar, Kwitang, Kota, Kebon Jeruk. Tidak hanya menghibur, orang Betawi juga memberikan ucapan selamat kepada orang Cina yang merayakan.

Pada saat Cap Gomeh, orang Cina pergi soja ke Pekonga alias rumah ibadah Konghucu. "Mereka melakukan arak-arakan dari pekong di Mester ke Senen lalu ke Pasar Baru sampai ke pusatnya di Glodok," kata Ridwan.

Pada saat itu juga diadakan pesta yang juga diramaikan oleh orang-orang Betawi. Ridwan ingat betul pada saat arak-arakan ke Pekong sore hari pasti muncul Jeng Ge yang selalu dinanti-nanti masyarakat. Jeng Ge adalah sebutan wanita cantik memakai baju terusan panjang yang mirip baju Timur Tengah, dan berparas cantik lengkap dengan riasan wajah. Jeng Ge diarak di atas tandu yang megah, sehingga banyak yang terpukau. Wanita yang jadi Jeng Ge pasti merupakan wanita pilihan oleh pihak pusat kelenteng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Cap Gomeh, pada hari ke-60 sampai ke-90 diadakan perayaan Ceng Beng. Pada saat Ceng Beng, orang Cina akan ziarah ke kuburan keluarganya. Sedangkan di saat yang sama orang-orang Betawi dan Melayu dipanggil ke rumah orang Cina untuk menangisi arwah leluhur mereka. "Orang Betawi diminta tolong nangisin arwah leluhur di rumah orang Cina tersebut, pas pulang bisa dapet pakaian-pakaian dan borsak (kasur)," kata Ridwan.

Memasuki hari ke-100, orang Cina akan merayakan Peh Cun. Pada perayaan ini diadakan kegiatan makan bakcang yaitu nasi berbentuk prisma segitiga berisi daging, menggantungkan rumput Ai dan Changpu di depan rumah, dan mandi pada tengah hari. Pada tahun 1950-an Peh Cun juga menggelar pasar malam yang menyediakan jajanan khas. Seperti es shanghai, yaitu semacam sop buah pada saat ini dan kacang kulit khas Imlek adalah yang paling spesial.

Pada bulan ketujuh diadakan Cit Gwe. Cit Gwee adalah perayaan menyambut arwah leluhur orang Cina yang dilepas oleh Dewa Giam Kun selama 15 hari. Orang Cina menyambut arwah dengan cara memberikan makanan di Kali Jodoh Tangerang. "Kali Jodoh itu pusatnya Cit Gwee, semua orang pasti ke sana," kata Ridwan. Meski pusatnya di Tangerang,  ada juga beberapa tempat yang juga merayakan Cit Gwee, yakni di Angke dan Kwitang. Setelah Cit Gwee, orang Cina pun kembali bekerja keras lagi mengumpulkan kekayaan sampai datang Imlek lagi.

Semua perayaan itu akhirnya dilarang pada 1958 oleh Surat Keputusan yang dikeluarkan Wali Kota Jakarta Sudiro. Inti surat keputusan itu menyatakan pesta perayaan Imlek dianggap merusak moral masyarakat. Padahal orang Betawi sangat senang dengan perayaan Imlek dan memiliki hubungan harmonis dengan orang Cina. "Tidak ada bentrok dengan orang Cina, yang saya tahu pada saat itu bentrok antara pusat dan daerah," tutur Ridwan. Orang-orang Betawi dan Melayu sangat sedih dengan dihapuskan perayaan imlek, apalagi dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 10 tahun 1959 yang melarang orang asing berusaha di bidang perdagangan eceran dari tingkat kabupaten ke bawah. Peraturan ini menyebabkan orang-orang Cina harus mengalihkan bisnisnya kepada pribumi. Peristiwa itu juga mengakibatkan eksodus besar-beasaran orang Cina nonwarga negara Indonesia dan Tionghoa peranakan kembali ke Cina Daratan.

Menurut Ridwan, ada beberapa tradisi tersebut yang sudah ditinggalkan. Arak-arakan ke Pekong sudah tidak lagi dijalani. Padahal arak-arakan itu membuat suasana lebih berkesan. "Dulu orang Cina merayakan bersama-sama dengan orang Betawi dengan harmonis, tidak ada bentrok," tuturnya. Sangat disayangkan sekarang Imlek lebih sering dirayakan di mal, karena sudah banyak yang tidak tahu tradisi leluhur. Padahal banyak orang Cina yang tidak bisa merayakan Imlek dengan mewah di mal, contohnya Cina Benteng di Tangerang.

Bahkan penyebutan selamat tahun baru Imlek pun sudah berubah. Dulu kita mengucapkan Sin Cun Kiong Hi atau selamat tahun baru, tapi sekarang jadi Gong Xi Fat Cai. "Gong Xi Fat Cai itu adopsi dari Hong Kong lho, bukan dari Cina Daratan," ujar Ridwan.

INU KERTAPATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

47 hari lalu

Warga keturunan Tionghoa melaksanakan ibadah di Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 9 Februari 2024. Sembahyang malam pergantian Tahun Baru Imlek 2575/2024 itu sebagai ungkapan syukur atas segala rezeki dan keselamatan serta untuk pengharapan kehidupan lebih baik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?


5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

48 hari lalu

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna. Foto: Canva
5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.


Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

48 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Imlek. Pexels/Angela Roma
Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.


Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

57 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.


Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

58 hari lalu

Biksu berdiri di dekat dekorasi lentera naga yang disiapkan untuk perayaan Tahun Baru Imlek di Kuil Buddha Fo Guang Shan Dong Zen di Jenjarom, Malaysia 26 Januari 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.


Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Aneka kuliner dari berbagai tenant di Food Destination Mal Ciputra Jakarta. TEMPO | Rini K
Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.


Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

31 Januari 2023

Warga mengunjungi area yang didekorasi dengan lentera dalam sebuah Festival Lampion guna merayakan perayaan Cap Go Meh di Taman Yuyuan di pusat kota Shanghai, Cina, 26 Februari 2021. Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. REUTERS/Aly Song
Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.


Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

24 Januari 2023

Ketua MPR RI Bambang saat menghadiri makan malam perayaan tahun baru Imlek 2574, di Restoran Tamarind and Lime, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu malam (22/1/23).
Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

Pengakuan negara terhadap tahun baru Imlek tidak lepas dari jasa Presiden Republik Indonesia


Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

23 Januari 2023

Penampakan arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kamis, 22 Desember 2022. Dok. Jasa Marga.
Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

PT Jasa Marga menyebut volume kendaraan di jalan tol naik sebesar 19,76 saat Hari Raya Imlek.


Ahmad Basarah Ingatkan Sejarah Peringatan Imlek di Indonesia

23 Januari 2023

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyambut perayaan Imlek 2023 di Jakarta, Minggu (22/1/2023).
Ahmad Basarah Ingatkan Sejarah Peringatan Imlek di Indonesia

Masyarakat Tionghoa diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya. Termasuk merayakan upacara-upacara agama seperti Imlek dan Cap Go Meh secara terbuka.