Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Budaya Tionghoa: Kenangan Gus Dur Muncul, Tilik Kisahnya

image-gnews
Pelangi Nusantara di Pekan Budaya Tionghoa
Pelangi Nusantara di Pekan Budaya Tionghoa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat turut menghadiri pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XIV yang digelar di Kampung Ketandan Malioboro Rabu petang 13 Februari 2019.

Baca juga: Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Ada Kuliner Arab Sampai India

Pekan budaya yang digelar 13-19 Februari 2019 itu sendiri digelar untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

"Setiap kali ada perayaan Imlek saya selalu ingat Gus Dur," ujar Irwan di sela pembukaan PBTY itu.

Irwan menuturkan, saat menghadiri PBTY di Yogya pertama kali yang digelar 2006 silam, ia merasakan benar bagaimana perasaan diskriminasi itu hilang.

"Hilangnya diskriminasi itu dampaknya membuat rasa bangga atas Indonesia makin besar, makin bangga saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, makin bangga untuk menggunakan produk lokal daripada asing," ujarnya.

Irwan menuturkan berkat Gus Dur lah perayaan Imlek boleh dirayakan dengan rasa tenang dan senang. Imlek juga menjadi hari libur nasional dan warga Tionghoa bisa mendatangi tempat ibadah untuk merayakannya.

"Saya saat imlek ini juga kirim WA (Whats App) ke Yenny Wahid (putri Gus Dur), untuk memberi ucapan dan berterimakasih atas jasa Gus Dur," ujar Irwan sembari menunjukkan percakapannya dengan Yenny Wahid melalui telepon genggam miliknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam percakapan itu, Irwan turut mengunggah gambar foto Gus Dur yang dibentuk semacam kartu ucapan yang ia tambah dengan tulisan buatannya.

Dalam kartu ucapan yang dikirim Irwan untuk Yenny dan juga teman-teman Irwan itu tertulis 'Mari Kita doakan Gus Dur yang bisa membuat kita merayakan Tahun Baru Imlek seperti hari ini. Selamat tahun baru Imlek 2570. Sehat, hepi, dan sukses'

"Bukan cuma orang Tionghoa yang harus mengenang kebaikan Gus Dur, tapi juga bangsa ini," ujar Irwan.

Seperti diketahui selama 31 tahun, mulai dari 1968 hingga 1999, tahun baru Imlek dilarang dirayakan di tempat umum di Indonesia. Aturan itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang dibuat Orde Baru di bawah pemerintahan presiden Soeharto.

Lalu pada 2000, Inpres itu dicabut Gus Dur yang saat itu menjabat presiden. Warga Tionghoa kembali mendapatkan kebebasannya untuk merayakan Tahun Baru Imlek di negara ini. Sehingga Pekan Budaya Tionghoa pun bisa digelar seperti tahun ini.

Baca: 5 Kuliner yang Harus Dicoba di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

5 hari lalu

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

Sejumlah restoran serta kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya menyuguhkan tema ala Yogyakarta untuk nostalgia. Menu mirip kuliner di Yogyakarta.


Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

7 hari lalu

Plt Ketua Umum PPP MUhammad Mardiono saat meluncurkan logo baru yang akan digunakan partainya menyambut Pemilu 2024.  di Jakarta, Kamis (5/1/2023). ANTARA/HO-Humas PPP
Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024


Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

9 hari lalu

Gohyong. Shutterstock
Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

17 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

21 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

23 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

23 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

26 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.


Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

26 hari lalu

Khofifah di acara Silaturahmi Kebangsaan Bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu 2 Maret 2024.  Dok. Tim Media Prabowo
Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

Prabowo Subianto mengungkapkan terima kasih kepada 1.600 Muslimat NU Jawa Timur dan para relawan yang telah membantunya dalam Pilpres 2024.