GTF, Dari Mudik Sampai Liburan ke Mancanegara

Sabtu, 13 September 2014 18:52 WIB

Garuda Indonesia Travel Fair 2010 di JCC, Jakarta (9/10). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Travel Fair (GTF) 2014 yang memasuki hari kedua ini semakin dipadati pengunjung. Momen akhir pekan membuat masyarakat berbondong-bondong mengunjungi pameran yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center itu. Motif para pengunjung bermacam-macam, mulai dari sekadar liburan hingga mudik ke kampung halaman, tentu saja dengan harapan mendapatkan harga tiket yang lebih murah.

Ceti misalnya, dia berencana pulang kampung ke Malang pada Januari tahun depan. Dia mengaku mendapatkan tiket lebih murah daripada harga normal. "Biasanya ke Malang sekali jalan ada yang hampir Rp 1 juta, sekarang Rp 350 ribu. Saya beli tiga tiket," kata Ceti, ditemui di Garuda Travel Fair Jakarta, 13 September 2014. Menurut dia, ini merupakan kali pertama dia mendatangi pameran tersebut. (Baca:Garuda Sediakan Tiket Super Murah )


Menurut Ceti, harga yang ditawarkan setiap agen travel cukup bersaing. Selisih harga antar agen travel umumnya cukup tipis. Ceti lebih memilih membeli tiket low season karena harga yang ditawarkan lebih murah daripada saat peak season. Ceti mengaku, biasanya mudik menggunakan kereta, namun setelah mendengar ada pameran ini, dia kemudian memutuskan untuk menggunakan pesawat.

Hampir sama dengan Ceti, pengunjung lain, Hariadi juga mengatakan hal yang sama. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan bank tersebut, mengatakan bahwa harga tiket yang ditawarkan cukup murah. "Saya cari tiket ke Palembang bulan Januari buat imlek. Biasanya Rp 700 ribu sekali jalan, tadi dapat Rp 295 ribu," kata dia. Harga yang ditawarkan tiap biro perjalanan pun, kata dia, hampir sama.

Namun sebelum mendapatkan tiket tersebut, Hariadi mengaku harus mengantre tiket hingga 15 menit. Para pengunjung yang akan memasuki area pameran memang diharuskan membeli tiket seharga Rp 20 ribu. Berdasarkan pengamatan Tempo, antrean di loket karcis memang cukup panjang. (Baca:Garuda Travel Fair Incar Transaksi Rp 40 Miliar)


Selain mencari tiket untuk mudik, Hariadi juga membeli tiket untuk beribur ke Jogja. "Liburannya masih tahun depan, tapi saya beli sekarang untuk lima orang, mumpung murah," kata dia. Jika biasanya sekali terbang ke Jogja menggunakan Garuda dia merogoh kocek hingga Rp 700 ribu, pada pameran ini dia mampu mendapatkan tiket dengan setengah harga.

Adapun pengunjung lain, Eko mengatakan bahwa pameran ini menjadi alternatif liburan dengan harga terjangkau. "Saya rencana ke Hong Kong atau Australia, kalau lihat dari harganya memang cukup tejangkau," kata dia. Dia berencana berlibur keluarga Juni tahun depan. Hong Kong dipilihnya selain karena dekat, juga terdapat banyak wisata untuk anak seperti Disneyland.

PT Garuda Indonesia (Persero) menggelar pameran Garuda Travel Fair (GATF) 2014 pada 12-14 September 2014. Dalam pameran yang diadakan di Jakarta Convention Center tersebut, beberapa biro perjalanan menawarkan berbagai macam promo paket perjalanan.

FAIZ NASHRILLAH

Terpopuler:
Bangun Tol Laut, Jokowi-Kalla Butuh Rp 31 triliun
Emirsyah Satar, Garuda Perkenalkan Destinasi Baru
Ada Diskon Tiket Citilink di Garuda Travel Fair
BI Rate Dipertahankan, Inflasi Bisa Dikontrol
Garuda Travel Fair Targetkan 80 Ribu Pengunjung
Asap Riau Belum Mengganggu Penerbangan

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

50 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

51 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

20 Desember 2022

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).

Baca Selengkapnya