Hari ini Festival Kemiren 2013 Digelar

Reporter

Sabtu, 5 Oktober 2013 08:15 WIB

Sejumlah penari melakukan persiapan sebelum di gelar festival tari kolosal Gandrung Sewu di kawasan pantai Bobin, Banyuwangi, (11/17) Sebanyak 1200 penari ikut meramaikan Gandrung Sewu sebagai bagian dari Banyuwangi Festival 2012. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Banyuwangi -- Masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan menggelar Festival Kemiren pada Sabtu-Senin, 5-7 Oktober 2013. Festival ini menampilkan berbagai kebudayaan dan kesenian khas Using, baik yang masih eksis maupun yang sudah hilang di masyarakat.


Juru bicara panitia, Ardian Fanani, mengatakan pada hari pertama festival, masyarakat akan menggelar bazar makanan tradisional seperti rujak soto, pecel pithik, jenang bedil, lupis, lanun dan berbagai kuliner lainnya. Selain itu, berbagai permainan anak tradisional akan dilombakan untuk anak-anak desa setempat.

Menurut Ardian, permainan anak tradisional tersebut saat ini sudah jarang dimainkan. "Kehadiran televisi membuat anak-anak tak kenal dengan permainan tradisional," katanya kepada Tempo, Jumat 4 Oktober 2013.

Minggu 6 Oktober, kata dia, menjadi puncak festival ini. Dimulai pukul 08.00 WIB, masyarakat akan menjemur tempat tidurnya bersama-sama hingga pukul 14.00 WIB. Tempat tidur warga Desa Kemiren memang khas, seluruhnya berwarna sama yakni hitam-merah. Kedua warna ini memiliki filosofi supaya pasangan suami-istri yang tidur di atasnya bisa awet hingga usia senja.

Di sela-sela menjemur tempat tidur, masyarakat juga menggelar pameran batik bermotif gajah uling. Uniknya, kain batik tersebut berusia tua karena turun-temurun dari pendahulunya. Selain itu, sekitar 60 nenek akan mengikuti Festival Nginang, yakni memakan sirih sambil berbalas-balasan pantun atau dalam bahasa Using disebut wangsalan.

Sebagai bagian dari upacara desa, warga akan melaksanakan ritual nyekar ke makam Buyut Chili, yang dianggap sebagai tetua desa. Warga kemudian menggelar seribu tumpeng dan membaca Lontar Yusuf pada Minggu malam harinya.

Pada hari terakhir, Desa Kemiren menggelar lomba paju Gandrung. Gandrung merupakan tarian khas Banyuwangi, yang dibawakan oleh perempuan. Sedangkan paju adalah tahapan dimana sang penari akan menari bersama tamu.

Ketua Masyarakat Adat Kemiren, Purwadi, mengatakan, festival tersebut menjadi salah satu ajang untuk melestarikan adat dan budaya setempat. Sehingga generasi muda dapat mengetahui sendiri budaya lokalnya seperti permainan tradisional yang saat ini mulai hilang. "Jadi anak mudanya tidak hanya tahu dari cerita," katanya.

Festival Kemiren ini sudah tiga kalinya digelar sejak 2011 lalu, dengan menyajikan budaya Using. Desa Kemiren yang berjarak 5 kilometer dari kota Banyuwangi ini telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Using. Desa yang sebagian besar warganya bermatapencaharian sebagai petani ini, menjadi salah satu desa yang masih terjaga budaya Using-nya, mulai bahasa, sistem pertanian, arsitektur rumah, kuliner dan keseniannya.


IKA NINGTYAS
Berita Lainnya:
Kronologi Lengkap Penangkapan Akil Mochtar
Bapak Siap Dipotong Jari? Akil Mochtar Emosi
Penangkapan Akil Mochtar Dimuat di Seluruh Dunia
Tampil dengan KPK, Patrialis Batuk dan Tepok Jidat
Misteri Lingkaran Ikan Buntal Terjawab
Seperti Apa Dinasti Politik Ratu Atut?

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

4 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

8 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

55 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya