Malioboro Didorong Jadi Kawasan Ramah Pejalan Kaki  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 7 November 2012 12:22 WIB

ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rencana Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memulai revitalisasi kawasan Jalan Malioboro pada 2013 masih buntu. Pasalnya, sejak dilakukan pertemuan Pemerintah DIY dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bersama konsultan Jepang, Yoichiro, di Yogyakarta, April lalu, hingga kini belum ada perkembangan berarti.

“Katanya akan mengkaji, tapi hasil atau kisi-kisinya belum ada yang diserahkan,” kata Tavip Agus Rayanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY, seusai menyampaikan paparan kepada Gubernur DIY di Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, 6 November 2012. Dia menambahkan, revitalisasi Malioboro merupakan proyek Bappenas, yang akan diintegrasikan dengan pengembangan kawasan Stasiun Tugu.

Mulai dari penataan parkir yang kian padat hingga perwujudan kawasan pedestrian yang ramah pejalan kaki. Juga opsi pembuatan jalur bawah tanah di sepanjang Malioboro untuk membuka sentra kawasan ekonomi baru demi mengatasi kemacetan tumpukan parkir.

Pada Juli lalu, tim teknis Bappenas sempat memaparkan kembali konsep Malioboro menjadi jalur pedestrian dengan dua opsi. Menciptakan kantong parkir bawah tanah dan atas. Tapi pembahasannya mandek lagi.

Sultan Hamengku Buwono X sempat menyatakan tak setuju jika konsep pedestrian dibuat dengan membuat jalur bawah tanah sepanjang Malioboro. Hal itu untuk mengantisipasi jika ada tamu negara datang dan menggunakan jalan menuju Gedung Agung. “Yang sudah ada progresnya, konsep penataan kawasan Stasiun Tugu oleh PT Kereta Api Indonesia,” kata dia.

Tavip menyebutkan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) secara internal mulai menata dengan mengembangkan Stasiun Tugu sebagai kawasan bisnis dan sosial. Sejumlah apartemen akan dibangun.

Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, Lilik Wahid Budi Susilo, menyambut positif jika ada komitmen pemerintah merevitalisasi Malioboro agar makin ramah pejalan kaki. "Namun yang relevan adalah area pedestrian sepenuhnya, sehingga transportasi umum bisa tetap melintas, tapi kendaraan pribadi dibatasi,” kata dia.

Untuk truk bongkar-muat mal, pagi dibatasi hanya sampai jam sembilan. Area pedestrian itu, menurut Lilik, sangat bisa dipadu dengan jalur sepeda atau transportasi umum yang sifatnya massal. Aturan melintas bagi kendaraan pribadi, khususnya mobil dan sepeda motor, harus diperketat.

Dia menambahkan, mewujudkan area pedestrian dapat dengan menambah fasilitas kenyamanan pejalan kaki. Misalnya, tempat istirahat, bahkan kalau perlu, ada fasilitas air minum gratis yang dikerjasamakan dengan toko atau hotel.

Pengamat transportasi Universitas Gadjah Mada, Sigit Priyanto, menuturkan, jika area ramah pejalan kaki Malioboro bisa diwujudkan, akan berdampak pada sejumlah keuntungan bagi Pemerintah DIY. “Bisa menambah betah wisatawan dan membuat lama tinggal berwisata, sehingga berdampak pula pada sektor perekonomian pelaku bisnis,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:

Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?

Dahlan Belum Lapor, KPK Sudah Tahu

Jusuf Kalla Dukung Dahlan Iskan

IS, Terduga Peminta Upeti BUMN Terbaru

Anggota DPR Mengaku Bukan Nabi, Juga Bukan Napi

Berita terkait

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

5 April 2018

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.

Baca Selengkapnya

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

14 Februari 2018

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

24 September 2017

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.

Baca Selengkapnya

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

24 September 2017

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

9 September 2017

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

9 September 2017

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.

Baca Selengkapnya

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

5 September 2017

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

5 September 2017

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.

Baca Selengkapnya

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

9 Agustus 2017

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

8 Juli 2017

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.

Baca Selengkapnya